Cara Budidaya Jamur Tiram yang Menguntungkan (Panduan Lengkap)
Loading...
Loading...
Mungkin Anda pernah berpikir untuk bisa melakukan sesuatu yang menghsilkan di dalam rumah.
Misalnya saja memanfaatkan ruang kosong yang ada di sekitar rumah Anda.
Saat itu Anda mulai berangan-angan (apa yang bisa di manfaatkan ruang kecil ini di waktu luang?)
Salah satu yang bisa Anda coba adalah budidaya jamur tiram.
Mengapa budidaya jamur tiram?
Jamur tiram bisa di bilang merupakan jenis jamur yang paling di minati di Indonesia. Oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa jamur tiram adalah rajanya jamur di Indonesia.
Ini dibuktikan dengan tingginya permintaan pasar jamur untuk di jadikan bahan makanan di banyak restoran besar.
Selain restoran besar, olahan jamur tiram juga sudah bisa di temukan di pinggir-pinggir jalan menggunakan sistem franchise.
Itu tandanya, permintaan pasar akan semakin besar karena pelaku usaha makanan dengan menu jamur tiram akan semakin berkembang dan tersebar luas ke berbagai daerah.
Jika Anda tertarik untuk memulai usaha budidaya jamur tiram sederhana, maka yang pertama kali Anda lakukan adalah mencari ilmu dan informasi penting tentang cara budidaya jamur tiram.
Jangan sampai Anda terlalu terburu-buru memulai sampai tidak tahu ilmunya sehingga bisa menyebabkan kegagalan nantinya.
Untuk itu, silahkan Anda membaca artikel ini dengan lengkap dan teliti agar tidak ada langkah yang terlewatkan.
Ingat, Anda di sini ingin berbisnis. Maka usaha untuk belajar dan membaca juga harus di tingkatkan. Jangan sampai hanya karena malas membaca, bisa membuat bisnis Anda gagal.
Sama seperti mahkluk hidup lainnya, bibit akan menentukan hasil yang akan Anda peroleh. Jika bibit yang di tanam adalah bibit yang berkualitas, maka hasilnya pun bisa memuaskan. Begitu pula sebaliknya.
Anda sebagai orang yang akan membudidayakan jamur tiram, tentu saja harus menguasai cara memilih bibit jamur tiram yang berkualitas. Tahap inilah yang bisa di bilang tahap paling sulit dalam membudidayakan jamur tiram. Karena jika salah dalam memilih bibit, bukan tidak mungkin Anda tidak akan bisa menghasilkan jamur tiram yang berkualitas.
Sedikitnya ada dua cara yang mungkin bisa Anda lakukan untuk mendapatkan bibit jamur yang berkualitas.
Harga bibit yang berkualitas tentu saja lebih mahal dari pada bibit biasa. Namun hal ini akan sebanding dengan hasil panen yang nantinya akan Anda peroleh jika Anda melakukan budidaya jamur tiram dengan cara yang benar.
Jika Anda masih pemula, maka cara terbaik untuk mendapatkan bibit yang berkualitas adalah dengan cara membelinya.
Untuk mendapatakan bibit yang berkualitas, Anda bisa melakukan ini
Kumbung atau ada juga yang menyebutnya dengan rumah jamur adalah tempat dimana baglog untuk menumbuhkan jamur nantinya.
Kumbung memiliki bentuk seperti bangunan rumah yang di dalamnya terdapat rak-rak yang digunakan untuk meletakkan baglog. Bagungan kumbung juga berfungsi sebagai pengatur suhu dan kelembaban.
Kumbung sering di buat menggunakan bahan dasar kayu. Dindingnya terbuat dari getek atau bisa juga menggunakan papan triplek. Atapnya terbuat dari genteng atau sirap (Diusahakan jangan menggunakan atap senga atau asbes, karena itu bisa membuat suhu di dalam kubung menjadi panas saat siang hari). Bagian lantai kumbung sebaiknya tidak diplester, hal ini bertujuan agar air yang digunakan untuk menyiram jamur tidak menggenang (bisa di serap) sehingga kelembaban di dalam kumbung bisa terjaga.
Rak-rak yang ada di dalam kumbung bisa dibuat menggunakan bahan dasar bambu dan kayu yang diletakkan sejajar dan diberi ruang antara satu dengan yang lainnya sehingga mempermudah perawatan nantinya.
Untuk tinggi rak dalam kumbung sebaiknya tidak kurang dari 40 cm. Rak ini bisa di buat bertingkat antara 2 atau 3 tingkat. Lebarnya kurang lebih 40 cm dan panjangnya bisa 1 meter.
Untuk panjang 1 meter bisa untuk menyimpan 70 sampai dengan 80 baglog. Untuk panjangnya, Anda bisa sesuaikan dengan tempat Anda nanti.
Setelah kumbung jadi di buat, sebaiknya Anda jangan langsung memasukkan baglog ke dalamnya, karena ada beberapa hal yang perlu di persiapkan dulu.
Baglog adalah media tanam yang digunakan untuk menaruh bibit jamur tiram. Bahan utama untuk membuat baglog adalah serbuk gergaji. Serbuk gergaji digunakan sebagai bahan pembuatan baglog karena menyesuaikan dengan lingkungannya, sebab jamur tiram merupakan jenis jamur kayu.
Serbuk gergaji ini di masukkan kedalam plastik yang memiliki bentuk silinder yang ujungnya diberi lubang. Lubang itulah yang nantinya tempat jamur tiram untuk tumbuh keluar.
Untuk para petani jamur tiram yang skelanya sudah besar, baglog biasanya di produksi sendiri. Namun jika masih pemula dan skala kecil, biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Hal ini bisa lebih menghemat waktu sehingga petani bisa lebih fokus untuk menjalankan budidaya jamur tiramnya.
Untuk harganya, baglog jamur tiram dengan berat 1 kg biasa dijual seharga Rp. 2.000 sampai dengan Rp. 2.500 (mungkin bisa berbeda sesuai dengan daerah masing-masing).
Tujuan dari proses ini adalah untuk menumbuhkan miselium.
Ruang inkubasi harus memiliki suhu sekitar 24 sampai dengan 29 derajat celcius, kondisinya harus kering, pencahayaannya 500 sampai dengan 1.000 lux dengan sirkulasi udara antara 1 sampai dengan 2 jam.
Masukkan baglog yang sudah berisi bibit ke ruang inkubasi dan di susun vertikal.
Tunggu hingga 15 sampai dengan 30 hari sampai miselium sudah tumbuh ke seluruh bagian baglog.
Apabila miselium sudah tumbuh di seluruh baglog, maka tahap selanjutnya adalah memindahkan baglog ke rumah kumbung untuk di budidayakan.
Tahap ini adalah tahap penentuan. Jika miselium tidak tumbuh, itu artinya proses ini gagal dan harus mengulangi lagi dari awal.
Jika pada proses inkubasi baglog sudah di penuhi dengan miselium secara penuh, maka baglog tersebut tinggal di pindahkan ke rumah kumbung dan menyusunnya di dalam rak yang sudah di siapkan di dalam kumbung.
Setidaknya ada dua cara yang bisa Anda lakukan untuk menaruh baglog di dalam rak, yaitu dengan meletakkannya secara vertikal ke arah atas dan horisontal ke arah samping.
Kedua cara ini ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Baglog yang disusun secara horizontal akan lebih aman dari terkena air apabila penyiramannya terlalu berlebihan. Dan untuk cara pemanenannya juga akan lebih mudah. Namun cara ini akan menyita banyak tempat.
Proses pertumbuhan jamur dari dibukanya tutup baglog sampai masa panen biasanya memakan waktu 2 minggu.
Bila perawatannya baik, jamur bisa di panen mulai dari 5 sampai 8 kali dengan jumlah 0,7 sampai 0,8 kg per boglog.
Jarak antara jangka panen pertama dengan panen berikutnya adalah 2 samapi minggu.
Setelah masa panen berakhir, boglog bisa di buang atau dijadikan pupuk kompos.
Ciri-ciri jamur yang sudah siap panen adalah yang sudah tumbuh besar dan mekar atau ujung-ujungnya telah meruncing tapi tudungnya tidak pecah dan warnanya masih putih bersih.
Bila masa panen lewat sengetah hari saja, maka warna jamur akan berubah menjadi kekuningan dan tudungnya akan pecah. Bila sudah seperti ini, maka jamur akan cepat layu dan tidak akan tahan lama.
Itulah dia tahapan proses bagaimana cara budidaya jamur tiram. Semoga apa yang telah di sampaikan bisa diterima dengan baik.
Misalnya saja memanfaatkan ruang kosong yang ada di sekitar rumah Anda.
Saat itu Anda mulai berangan-angan (apa yang bisa di manfaatkan ruang kecil ini di waktu luang?)
Salah satu yang bisa Anda coba adalah budidaya jamur tiram.
Mengapa budidaya jamur tiram?
Jamur tiram bisa di bilang merupakan jenis jamur yang paling di minati di Indonesia. Oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa jamur tiram adalah rajanya jamur di Indonesia.
Ini dibuktikan dengan tingginya permintaan pasar jamur untuk di jadikan bahan makanan di banyak restoran besar.
Selain restoran besar, olahan jamur tiram juga sudah bisa di temukan di pinggir-pinggir jalan menggunakan sistem franchise.
Itu tandanya, permintaan pasar akan semakin besar karena pelaku usaha makanan dengan menu jamur tiram akan semakin berkembang dan tersebar luas ke berbagai daerah.
Jika Anda tertarik untuk memulai usaha budidaya jamur tiram sederhana, maka yang pertama kali Anda lakukan adalah mencari ilmu dan informasi penting tentang cara budidaya jamur tiram.
Jangan sampai Anda terlalu terburu-buru memulai sampai tidak tahu ilmunya sehingga bisa menyebabkan kegagalan nantinya.
Untuk itu, silahkan Anda membaca artikel ini dengan lengkap dan teliti agar tidak ada langkah yang terlewatkan.
Ingat, Anda di sini ingin berbisnis. Maka usaha untuk belajar dan membaca juga harus di tingkatkan. Jangan sampai hanya karena malas membaca, bisa membuat bisnis Anda gagal.
Memilih Bibit Jamur Tiram yang Berkualitas
Sama seperti mahkluk hidup lainnya, bibit akan menentukan hasil yang akan Anda peroleh. Jika bibit yang di tanam adalah bibit yang berkualitas, maka hasilnya pun bisa memuaskan. Begitu pula sebaliknya.
Anda sebagai orang yang akan membudidayakan jamur tiram, tentu saja harus menguasai cara memilih bibit jamur tiram yang berkualitas. Tahap inilah yang bisa di bilang tahap paling sulit dalam membudidayakan jamur tiram. Karena jika salah dalam memilih bibit, bukan tidak mungkin Anda tidak akan bisa menghasilkan jamur tiram yang berkualitas.
Sedikitnya ada dua cara yang mungkin bisa Anda lakukan untuk mendapatkan bibit jamur yang berkualitas.
- Anda bisa membuat sendiri bibit yang berkualitas
- Membeli bibit berkualitas dari petani jamur lain atau di tempat penjual bibit yang sudah terpercaya
Harga bibit yang berkualitas tentu saja lebih mahal dari pada bibit biasa. Namun hal ini akan sebanding dengan hasil panen yang nantinya akan Anda peroleh jika Anda melakukan budidaya jamur tiram dengan cara yang benar.
Jika Anda masih pemula, maka cara terbaik untuk mendapatkan bibit yang berkualitas adalah dengan cara membelinya.
Untuk mendapatakan bibit yang berkualitas, Anda bisa melakukan ini
- Pilihlah bibit yang BER-nya (biological ratio) kurang lebih 75%
- Lihat tanggal kadaluarsanya dan pastikan masih lama
- Pastikan miseliom tumbuh dengan sempurna
- Konsultasikan dengan petani yang telah berhasil
Menyiapkan Kumbung (Rumah Jamur)
Kumbung atau ada juga yang menyebutnya dengan rumah jamur adalah tempat dimana baglog untuk menumbuhkan jamur nantinya.
Kumbung memiliki bentuk seperti bangunan rumah yang di dalamnya terdapat rak-rak yang digunakan untuk meletakkan baglog. Bagungan kumbung juga berfungsi sebagai pengatur suhu dan kelembaban.
Kumbung sering di buat menggunakan bahan dasar kayu. Dindingnya terbuat dari getek atau bisa juga menggunakan papan triplek. Atapnya terbuat dari genteng atau sirap (Diusahakan jangan menggunakan atap senga atau asbes, karena itu bisa membuat suhu di dalam kubung menjadi panas saat siang hari). Bagian lantai kumbung sebaiknya tidak diplester, hal ini bertujuan agar air yang digunakan untuk menyiram jamur tidak menggenang (bisa di serap) sehingga kelembaban di dalam kumbung bisa terjaga.
Rak-rak yang ada di dalam kumbung bisa dibuat menggunakan bahan dasar bambu dan kayu yang diletakkan sejajar dan diberi ruang antara satu dengan yang lainnya sehingga mempermudah perawatan nantinya.
Untuk tinggi rak dalam kumbung sebaiknya tidak kurang dari 40 cm. Rak ini bisa di buat bertingkat antara 2 atau 3 tingkat. Lebarnya kurang lebih 40 cm dan panjangnya bisa 1 meter.
Untuk panjang 1 meter bisa untuk menyimpan 70 sampai dengan 80 baglog. Untuk panjangnya, Anda bisa sesuaikan dengan tempat Anda nanti.
Setelah kumbung jadi di buat, sebaiknya Anda jangan langsung memasukkan baglog ke dalamnya, karena ada beberapa hal yang perlu di persiapkan dulu.
- Bersihkan rak-rak yang ada di dalam kumbung dari kotoran
- Lakukan penyemprotan menggunakan fungisida dan pengapuran di dalam kumbung. Diamkan selama kurang lebih 2 hari.
- Setelah 2 hari, pastikan bau obat sudah hilang. Setelah itu baru masukkan baglog yang sudah siap tanam ke dalam kumbung dengan menutupi permukaannya menggunakan serabut putih.
Menyipakan Media Tanam Baglog
Baglog adalah media tanam yang digunakan untuk menaruh bibit jamur tiram. Bahan utama untuk membuat baglog adalah serbuk gergaji. Serbuk gergaji digunakan sebagai bahan pembuatan baglog karena menyesuaikan dengan lingkungannya, sebab jamur tiram merupakan jenis jamur kayu.
Serbuk gergaji ini di masukkan kedalam plastik yang memiliki bentuk silinder yang ujungnya diberi lubang. Lubang itulah yang nantinya tempat jamur tiram untuk tumbuh keluar.
Untuk para petani jamur tiram yang skelanya sudah besar, baglog biasanya di produksi sendiri. Namun jika masih pemula dan skala kecil, biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Hal ini bisa lebih menghemat waktu sehingga petani bisa lebih fokus untuk menjalankan budidaya jamur tiramnya.
Untuk harganya, baglog jamur tiram dengan berat 1 kg biasa dijual seharga Rp. 2.000 sampai dengan Rp. 2.500 (mungkin bisa berbeda sesuai dengan daerah masing-masing).
Memasukkan Bibit Kedalam Baglog
- Ambil botol bibit F3 lalu semprot alkohol untuk menjaga bibit dari serangan bakteri.
- Bakar mulut botol yang di tutupi kapas hingga terbakar. Lalu matikan apinya.
- Buka kapas yang menutupi botol F3 lalu di aduk menggunakan kawat yang sudah di strilkan terlebih dahulu menggunakan kawat yang sudah di bakar selama kurang lebih 3 menit.
- Masukkan bibit di dalam botol ke dalam baglog sampai penuh (kurang lebih 10 gram) lalu tutup kembali dengan kapas.
Proses Inkubasi (Pemeraman)
Tujuan dari proses ini adalah untuk menumbuhkan miselium.
Ruang inkubasi harus memiliki suhu sekitar 24 sampai dengan 29 derajat celcius, kondisinya harus kering, pencahayaannya 500 sampai dengan 1.000 lux dengan sirkulasi udara antara 1 sampai dengan 2 jam.
Masukkan baglog yang sudah berisi bibit ke ruang inkubasi dan di susun vertikal.
Tunggu hingga 15 sampai dengan 30 hari sampai miselium sudah tumbuh ke seluruh bagian baglog.
Apabila miselium sudah tumbuh di seluruh baglog, maka tahap selanjutnya adalah memindahkan baglog ke rumah kumbung untuk di budidayakan.
Tahap ini adalah tahap penentuan. Jika miselium tidak tumbuh, itu artinya proses ini gagal dan harus mengulangi lagi dari awal.
Pemindahan Baglog ke Rumah Kumbung
Jika pada proses inkubasi baglog sudah di penuhi dengan miselium secara penuh, maka baglog tersebut tinggal di pindahkan ke rumah kumbung dan menyusunnya di dalam rak yang sudah di siapkan di dalam kumbung.
Setidaknya ada dua cara yang bisa Anda lakukan untuk menaruh baglog di dalam rak, yaitu dengan meletakkannya secara vertikal ke arah atas dan horisontal ke arah samping.
Kedua cara ini ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Baglog yang disusun secara horizontal akan lebih aman dari terkena air apabila penyiramannya terlalu berlebihan. Dan untuk cara pemanenannya juga akan lebih mudah. Namun cara ini akan menyita banyak tempat.
Cara Perawatan Jamur di dalam Kumbung
- Sebelum di susun di atas rak, terlebih dahulu buka cincin dan kertas penutup baglog, lalu diamkan kurang lebih selama 5 hari. Bila lantai kumbung terbuat dari tanah, maka siram terlebih dahulu tanah di dalam kumbung untuk menjaga kelembabannya.
- Potong ujung baglog untuk memberikan ruang yang lebih lebar pada saat jamur tumbuh. Biarkan selama 3 hari dan jangan dulu di siram. Lakukan penyiraman hanya pada lantai kumbung saja.
- Setelah 3 hari, barulah lakukan penyiraman dalam bentuk kabut bukan tetesan air. Lakukan penyiraman sebanyak 2 sampai 3 kali sehari tergantung dari suhu dan kelembaban di dalam kumbung. Jangan lupa untuk selalu menjaga suhu di dalam kumbung berkisar antara 16 sampai dengan 24 derajat celcius.
Panen Jamur Tiram
Proses pertumbuhan jamur dari dibukanya tutup baglog sampai masa panen biasanya memakan waktu 2 minggu.
Bila perawatannya baik, jamur bisa di panen mulai dari 5 sampai 8 kali dengan jumlah 0,7 sampai 0,8 kg per boglog.
Jarak antara jangka panen pertama dengan panen berikutnya adalah 2 samapi minggu.
Setelah masa panen berakhir, boglog bisa di buang atau dijadikan pupuk kompos.
Ciri-ciri jamur yang sudah siap panen adalah yang sudah tumbuh besar dan mekar atau ujung-ujungnya telah meruncing tapi tudungnya tidak pecah dan warnanya masih putih bersih.
Bila masa panen lewat sengetah hari saja, maka warna jamur akan berubah menjadi kekuningan dan tudungnya akan pecah. Bila sudah seperti ini, maka jamur akan cepat layu dan tidak akan tahan lama.
Itulah dia tahapan proses bagaimana cara budidaya jamur tiram. Semoga apa yang telah di sampaikan bisa diterima dengan baik.
Loading...
0 Response to "Cara Budidaya Jamur Tiram yang Menguntungkan (Panduan Lengkap)"
Post a Comment